The Basic Principles Of IKN
The Basic Principles Of IKN
Blog Article
Namun, apakah IKN akan menjadi kota idaman seperti yang didamba-dambakan ataukah menjadi megaproyek lainnya yang membuat negara merugi? Hanya waktu yang bisa menjawab.
Menurutnya, Nusantara merupakan sebuah konseptualisasi atas wilayah geografis sebuah negara di mana konstituennya adalah pulau-pulau yang disatukan oleh lautan.
Keterangan gambar, Pandi mengatakan sungai di belakang rumahnya tak lagi mengalir setelah dibendung untuk pembangunan Ingestion Sepaku, yang merupakan salah satu sumber air baku untuk IKN
Pelajar SMP tawarkan layanan seks, 'terindikasi korban eksploitasi seksual' dan 'titik kritis' pendidikan seks anak
Bagaimana rasanya hidup di sekitar pembangunan megaproyek yang akan menjadi warisan Presiden Jokowi ini?
Skandal kuliner non-halal di Solo – 'Kita enggak tahu kalau pakai minyak babi, kita sangat kecewa'
Dia juga mengingatkan agar pemerintah tak hanya fokus membangun kawasan inti IKN, namun juga mengembangkan kawasan sekitarnya untuk mencapai tujuan pemerataan yang digaungkan oleh pemerintah.
Apalagi, Titin juga telah merasakan dampak ekonomi IKN dari kehadiran IKN karena menyewakan kamar-kamar kontrakan untuk para pekerja proyek.
Rencana urun dana masyarakat untuk biayai IKN disebut imbas 'kesalahan kalkukasi', megaproyek terancam mangkrak
The relocation with the IKN Nusantara is not just a transfer of the center of presidency but it is for a kind of equitable distribution of advancement along with the nationwide financial state.
Dengan komitmen kuat dari pemerintah dan dukungan berbagai pihak, IKN menjelma menjadi magnet investasi yang menjanjikan, menarik minat investor lokal maupun world wide.
“Ya artinya tidak bisa dipastikan kapan swasta akan tertarik masuk. Dan biaya untuk pembangunan di awal berarti dibebankan seluruhnya kepada APBN.
Belanja lebih berat, defisit bisa melebar, sementara pemerintah sekarang punya kebutuhan yang banyak dan lebih mendesak seperti subsidi dan belanja rutin,” ujar Bhima.
Kepala Otorita IKN Bambang Susantono mengklaim jumlah pengusaha yang menyatakan komitmen berinvestasi dalam bentuk letter of fascination twenty five kali lipat lebih banyak dari lahan yang tersedia.